Welcome To Tn.ONE Blog " Twelve Science One Blog " , www.tuanoneblog.blogspot.com , Thanks For Visiting

Pages

Rabu, 18 Desember 2013

Cara Pengelolaan Air & Mencegah Pecemaran Air

Air
merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh manusia dan
makhluk hiudp lainnya. Manusia memerlukan air baik untuk proses kimia
fisika maupun untuk aktifitas kehidupan lainnya.


Sekalipun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui,
tetapi kualitas air sangat dipengaruhi oleh peranan manusia dalam
pengelolaannya. Kualitas total air tawar yang ada di bumi jumlahnya
relatif dapat menurun jumlahnya.


Pengelolaan air di sini termasuk pengelolaan perairan pantai dan
ekosistem danau. Pengelolaan air meliputi strategi sebagai berikut:


    pengelolaan air
  1. melindungi perairan agar terjaga kebersihannya sehingga dapat
    menjaga kelangsungan flora dengan menjaga perakaran tanaman dari
    gangguan fisik maupun kimiawi;
  2. mengusahakan cahaya matahari dapat menembus dasar perairan, sehingga proses fotosintesa dapat berjalan lancar
  3. menjaga agar fauna memangsa dan predator selalu seimbang dengan mempertahankan rantai makanan
  4. mempergunakan sumberdaya berupa air seefisien mungkin, sehingga zat
    hara yang ada dapat tersimpan dengan baik yang juga berarti sebagai
    penimpan energi dan materi;
Pada prinsipnya pengelolaan sumber daya alam air ini, sangat
bergantung pada bagaimana kita mempergunakan dan memelihara serta
memperlakukan sumber air itu menjadi seoptimal mungkin, tetapi tanpa
merusak ataupun mencemarinya dan juga mempertahankan keadaan lingkungan
sebaik-baiknya.


Usaha Mencegah Pencemaran Air


Usaha pencegahan pencemaran air ini bukan merupakan proses yang sederhana, tetapi melibatkan berbagai faktor sebagai berikut:


  1. Air limbah ang akan dibuang ke perairan harus diolah lebih dahulu
    sehingga memenuhi standar air limbah yang telah ditetapkan pemerintah.
  2. Menentukan dan mencegah terjadinya interaksi sinergisma antarpolutan pemerintah.
  3. Menggunakan bahan yang dapat mencegah dan menyerap minyak yan gtumpah di perairan
  4. Tidak membuang air limbah rumah tangga langsung ke dalam perairan. Hal ini untuk mencegah pencemaran air oleh bakteri.
  5. Limbah radioaktif harus diproses dahulu agar tidak mengandung bahaya radiasi dan barulah dibuang di perairan.
  6. Mengeluarkan atau menguraikan deterjen atau bahan kimia lain dengan
    menggunakan aktifitas mikroba tertentu sebelum dibuang ke dalam perairan
    umum
Semua ketentuan di atas bila tidak dapat dipenuhi dapat dikenakan sanksi.


Sumber: Lingkungan Hidup & Kelestariannya Prof. Dr. H, Imam Supardi, dr. Sp.Mk.



Source :

http://www.artikellingkunganhidup.com/ 

Sayangilah Bumi Kita Ini


Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.
artikel bumiTetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak pada Bumi.
Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal sederhana yang bis kita lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.
Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak lagi.
Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata “Buanglah Sampah Pada Tempatnya”. Kita mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa. Tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus snack, kita membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh sampah tersebut dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat duduk.
Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh pada sikap seseorang. Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa lebih banyak orang yang menggunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir itu, maka tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran segala sesuatu hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang lain untuik berbuat hal kebaikan.
Oleh karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali.
Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha sahabat Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini. JADILAH SAHABAT BUMI!

Source :
http://www.artikellingkunganhidup.com/ 

5 Ciri-ciri Rumah Sehat

Kali ini kita akan membahas 5 ciri rumah yang sehat untuk dihuni. Sebuah rumah yang sehat, asri, nyaman dan layak huni adalah rumah yang memenuhi beberapa aspek sebagai berikut;
  1. Segi konstruksi bangunan, yaitu memiliki pondasi dan konstruksi yang cukup kuat dan aman untuk penghuni di dalamnya serta dibuat dari bahan bangunan yang tahan lama, mudah untuk dipelihara, terdapat jaringan listrik dan bersifat tahan api.
  2. Segi kesehatan yaitu mampu menunjang kondisi kesehatan tiap penghuninya. Contoh di tiap ruangan tersedia penerangan dan tidak lembab, terpenuhinya jaringan air bersih dan air minum, terdapat pembuangan sampah, salura air pembuangan air kotor/limbah rumah tangga dan sebagainya.
  3. Segi kenyamanan, yaitu bertujuan agar penghuni nyaman bertempat tinggal dan mudah melaksanakan kegiatannya.
  4. Segi keterjangkauan biaya yaitu pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah disesuaikan dengan dana dan kemampuan pemilik rumah.
  5. Segi keserasian lingkungan, yaitu untuk memberikan keindahan dan keasrian lingkungan rumah. Contoh; menanam tanaman di perkarangan, memberi lampu penerangan dan seabgainya.
Lingkungan rumah yang sehat, asri, dan layak huni merupakan idaman setiap keluarga kerena memberikan banyak dampak positif bagi penghuninya, seperti rasa nyaman, mencegah terjadinya kecelakaan, mencegah dan melindungi dari terjangkitnya bibit penyakit serta memperoleh dan mencurahkan rasa kasi sayang. Upaya penciptaan lingkungan rumah yang sehat, asri dan layak huni antara lain bermula dari pembentukan pola sikap mencintai lingkungan dari tiap anggota keluarga.

Source :
http://www.artikellingkunganhidup.com/ 

Kapsul Penyelamat Tsunami – Tsunami Survival Pod

tsunami survival pod

IlmuPengetahuan – Terinspirasi oleh tsunami tragis yang melanda Jepang tahun lalu, Australian Houseboat Builder, Matt Duncan asal Australia memutuskan untuk merancang dan membangun sebuah kapsul yang berfungsi untuk tempat penyelamatan diri dari bencana tsunami. Survival Pod Tsunami adalah nama dari benda yang berbentuk kapsul atau menyerupai tangki air berwarna orange tersebut,  dirancang untuk melindungi dari hantaman tsunami, yang bisa digunakan hingga empat penumpang.
 
interior tsunami survival podTerbuat dari bahan yang sama yang dia gunakan dalam rancangan Haouseboat Spiralnya. kapsul tersebut mampu bertahan hingga berat enam ton. Hampir seperti mobil yang sistemnya dirancang untuk menyerap dan mengurangi dampak dari tsunami. Desain kursi penumpang dibentuk bak gaya mobil rally, lengkap dengan lima titik keamanan yang diperuntukkan mencegah penumpang di dalamnya dari goncangan akibat terkena hantaman dan terseret arus kuat tsunami, dilengkapi pula jendela anti peluru setebal 1 inci yang berguna agar cahaya bisa menerangi di dalam kapsul dan yang jelas agar tidak begitu sesak di dalam.
Kapsul “POD” ini memiliki simpanan udara selama kurang lebih 2,5 jam untuk bertahan hidup. Kapsul “POD” ini juga dilengkapi lampu seperti suar yang berkedip yang berfungsi untuk memberi tahu tim penyelamat, serta dilengkapi pula pengait untuk penyelamatan menggunakan helikopetr. Harga kapsul “POD” tersebut dibanderol dengan harga $ 8.500, mungkin harga tersebut terbilang kecil untuk membayar sesuatu yang benar-benar bisa menyelamatkan hidup Anda, kata Matt Duncan.

Sumber : www.news.com.au/national/aussie-creates-8500-steel-tsunami-survival-pod/story-fndo4eg9-1226476458453

Source :

Pesawat Ringan Generasi Kedua Indonesia

pesawat ringan tanpa awak

Sejak 10 tahun yang lalu, pengembangan pesawat tanpa awak sudah dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Memasuki tahun ini, riset penerbangan di Lapan sendiri sudah tahap pembuatan prototipe pesawat tanpa awak. Pesawat ini nantinya dapat digunakan untuk tujuan pemantauan kondisi bencana seperti, bencana alam, kebakaran hutan, serta pemetaan rupa bumi. Selain lembaga-lembaga tersebut di atas, pengembangan pesawat tanpa awak ini juga melibatkan Direktorat Jenderal perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Kerjasama antara pihak-pihak terkait sudah disepakati akhir bulan April lalu.

Beberapa pesawat tanpa awak pun sudah berhasil dikembangkan di Indonesia, seperti pesawat intai tanpa awak yang disebut Lapan SUAV-01 yang digunakan untuk tujuan pemantauan. Pesawat ini telah diuji coba untuk memotret kondisi Gunung Merapi pada ketinggian 2000 meter. Selain pesawat tersebut ada juga pesawat BPPT01A-200-PA7 yang diberi nama “Wulung” yang akan diproduksi berjumlah 3 unit untuk memenuhi kebutuhan kementrian Pertahanan. Pesawat tanpa awak ini akan digunakan untuk pengawasan transportasi, SAR, penelitian atmosfer, dan pengamatan vegetasi daerah kritis. Pengembangan pesawat ringan tanpa awak juga dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi, seperti UGM, ITB, dan ITS.
Rancangan dari Fakultas Teknik UGM misalnya, mengembangkan UAV model Quadcopter. Pesawat yang berjenis helikopter ini mempunyai 4 baling-baling yang bisa terbang kesegala arah bergerak secara horizontal dan vertikal dan dapat menjangkau ke berbagai sudut. Pesawat UAV UGM telah melakukan ujicoba memantau Candi Borobudur pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Dibekali sistem pemodelan citra berbasis fotogrametri, pesawat ini mampu mengambil gambar objek dengan resolusi 10 sampai 30 cm. Untuk pemotretan seluruh area Candi Borobudur, cukup dengan 4 sampai 6 foto.

lapan surveillance aircraft (LSA)

Akhirnya setelah menghasilkan prototipe pesawat nirawak, lapan melangkah lebih maju dengan mengembangkan pesawat ringan  generasi kedua yang disebut Lapan Surveillance Aircraft (LSA). Pesawat ini nantinya dapat mengangkut 2 awak. Menurut Kepala Pusat Teknologi Penerbangan Lapan, Rika Andiarti, LSA nantinya akan digunakan untuk mengumpulkan data verifikasi dan validasi data satelit. LSA sangat efisien, karena dapat memantau lebih cepat ketimbang dengan satelit, yang harus menunggu hasil data sekitar 16 hari. Dalam pengembangan pesawat LSA, lapan bekerjasama dengan Universitas Teknik Berlin.

Source :

Page Navigation byTutorial Blogspot